Senin, 20 Mei 2013

TULISAN BAHASA INDONESIA 2 (CARA MENGATASI STRES)


Setiap orang memiliki masalah yang berbeda dan punya cara untuk mencari sebuah solusi, meskipun setiap masalah ada jalan keluar namun dalam proses mencari sebuah jawaban kadang-kadang seseorang mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan seperti memikirkan sesuatu yang tak berujung pangkal, munculnya rasa panik yang berlebihan jika masalah blm terselesaikan dan segala macam pikiran dan perasaan yang akhirnya membuat kita stress dan paranoid






               Stres dapat terjadi pada hampir semua tingkatan umur misalnya stress pada anak-anak yang masih belia, remaja, dewasa, setengah baya bahkan hingga orang yang sudah berumurpun dapat mengalaminya dan pada kenyataan stress sudah menjadi masalah utama bagi banyak orang baik di lingkungan pekerjaan karena banyaknya tekanan, tanggung jawab yg harus diterima dan masalah-masalah apapun yang tak seharusnya ataupun stress karena masalah rumah tangga entah itu karena hubungan yang kurang harmonis, masalah belanja rumah atau mungkin masalah dalam mengurusi anak.



Memanfaatkan manajemen stress sebagai cara mengatasi stress :
Satu hal yang perlu anda garis bawahi bahwa pada dasarnya ketika anda mengalami stress itu adalah proses pendewasaan diri karena anda sedang menghadapi sebuah tantangan hidup yang harus anda lalui percaya ataupun tidak kedewasaan anda dinilai sejauh mana anda dapat menyelesaikan masalah, yah begitulah dinamika hidup (ha.ha..ha.. dinamika hidup ! bisa yah ngomong gitu :p) just say welcome the problem tapi jangan menjadikan dinamika hidup sebagai alasan untuk melakukan hal-hal yang hanya akan menambah masalah bahkan lebih jauh anda menghalalkan segala cara untuk menyelesaikan masalah padahal tanpa disadari anda hanya lari dari permasalah dan tanpa disadari telah melakukan  cara menghilangkan stress yang salah.
Stress adalah proses pendewasaan diri karena anda sedang menghadapi sebuah tantangan hidup berupa tuntutan, peluang dan masalah hidup tingkat lanjut (next level) yang harus anda lalui,  percaya ataupun tidak kedewasaan anda dinilai sejauh mana anda dapat menyelesaikan masalah dengan baik
Jika hidup Anda diliputi perasaan stres maka ada beberapa hal sederhana yang merupakan cara mengatasi stress dan dapat segera anda lakukan,  jangan sampai pengaruh stres menyiksa hidup anda dan menyebabkan frustrasi sehingga mudah marah, cemas, konflik, dan merasa  tertekan untuk itu anda perlu mengontrol pikiran anda dan tak menjadikan masalah menjadi beban pikiran sebagai cara mengatasi stress yang paling mudah

Cara menghilangkan stress dengan mudah :

1.      Perbanyaklah berdzikir dan berdoa, memohonlah kepada-Nya agar diberikan jalan keluar terbaik dari masalah yang kita hadapi. Memintalah kepada-Nya  dengan segala kerendahan hati karena Tuhanlah sebaik-baiknya pemberi jalan keluar
2.      Milikilah pandangan positif terhadap diri anda dan berupaya menahan diri dari pikiran negatif sehingga akan membantu untuk berpikir jernih dan objektif  dalam mengambil keputusan dan bergaullah dengan orang-orang yang berfikir positif
3.      Istirahat yang cukup jangan sampai ada kekurangan tidur karena denga tidur yang cukup akan membantu Anda merasa segar dan menjadi produktif terhadap pekerjaan Anda dan tanggung jawab. Ini akan membantu membersihkan pikiran dan objektif  dalam menganalisa sebuah masalah.
4.      Cobalah untuk relaksasi dengan melakukan hobby anda seperti mendengar musik, menonton film, membaca, melukis, bercanda dengan teman-teman dan apapun yang dapat membantu menenangkan anda dan memberi suasana hati yang kondusif.
5.      Cobalah untuk berbagi pemikiran dengan orang-orang yang anda percayai (curhat gitu lho) yang netral dalam melihat permasalahan sehingga anda dapat mendapatkan saran, nasehat yang orisinil tanpa tanpa dipengaruhi ego dan kepentingan
6.      Rendah hatilah dan jujurlah pada diri anda sendiri agar anda dapat dengan mudah melihat kesalahan yang telah anda lakukan sehingga dapat mengevaluasi diri untuk mengambil langkah yang lebih baik dari sebelumnya.
7.      Jika anda terpaksa berada dalam kondisi yang dapat membuat anda emosi dan marah sebaiknya anda diam, mengatur nafas daripada anda berbicara dalam keadaan emosi. Ingat .. Kondisi emosi akan membuat lidah bergerak lebih cepat dari otak sehingga memungkinkan anda berbicara diluar kontrol dan menambah masalah-masalah baru disekitar anda yang pada akhirnya akan menambah beban stress anda.
8.      Nih yang terakhir dan paling mudah bikin hidupmu lebih hidup tanpa harus mengganggu kehidupan orang lain apalagi sampai merugikan yang lainnya.
9.      Meditasi Melakukan sesuatu yang dapat membuat diri Anda merasa tenang sangatlah bermanfaat pada saat Anda merasa stres dan emosional. Pernahkan Anda mendengarkan orang meminta Anda untuk "ambil nafas dalam-dalam? Meditasi di sini tidaklah sampai Anda perlu menyilangkan kaki Anda dan benar-benar masuk ke dalam pikiran Anda. Anda hanya perlu untuk menenangkan perasaan Anda, dengan mengatur pernafasan dan menjauhkan pikiran-pikiran yang mengganggu Anda.
10.  Melakukan Pekerjaan Satu-Sat, Ini adalah cara yang paling sederhana dan terbaik untuk mengurangi stres. Fokuslah sebisa mungkin hanya pada satu pekerjaan satu waktu, jangan mencoba melakukan banyak pekerjaan sekaligus. Perlu menulis laporan? Lakukan itu saja. Perlu menulis email? Lakukan itu saja. Ini membutuhkan latihan karena biasanya kita sering tergoda untuk melakukan banyak hal dalam satu waktu.



TULISAN BAHASA INDONESIA (ARTIKEL TENTANG BERSIKAP ILMIAH)


            Sikap ilmiah adalah suatu sikap yang menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar yang tidak mengenal putus asa serta dengan ketekunan juga keterbukaan. Menurut Gagne dan Briggs, yang dikutip Annie, Catharina Tri (2004 : 25) mengklasifikasikan tujuan pembelajaran ke dalam lima kategori adalah:
1.      Kemahiran intelektual (intelectual skill).
2.      Strategi kognitif (cognitif strategies).
3.      Informasi verbal (verbal information).
4.      Kemahiran motorik (motor sklills).
5.      Sikap (attitudes).

         S. Karim A. Karhami (2005), berpendapat bahwa sikap juga merupakan suatu kecenderungan untuk bertindak (tendency to behave). Menurut R. T White (1988), wilayah attitude mencakup juga wilayah kognitif, anak dapat membatasi atau mempermudah untuk menerapkan suatu keterampilan dan pengetahuan yang dikuasainya. Anak juga berusaha untuk memahami suatu konsep, jika dia tidak memiliki kemauan untuk itu.

        Menurut Yul, Iskandar (2004 : 9) Sikap adalah sebuah trait yang selain aktif mempelajarinya, tetapi telah ditampilkan dengan perubahan tingkah laku yang sesuai. Biasanya sikap memerlukan bakat, minat, dan aktif yang merubah perilaku. Sikap pada umumnya merupakan hasil dari learning dan praktis dan pula hasil dari perpaduan berbagai trait dan ability.

        Sikap ilmiah  menurut Mulyono, Anton yang dikutip oleh Suyitno, Amin (1997: 2), sikap yang disiapkan bertindak untuk perbuatan yang berdasarkan pada pendirian/ pendapat/keyakinan. Sedangkan Menurut Allen Ledward yang dikutip Suyitno, Amin adalah “An attitude as degree of positive or negatif affect associated with some pychological objects”. Dimana Sikap berkaitan dengan obyek yang disertai dengan perasaan posititif (favourable) atau perasaan negatif (unfavorable). Jadi sikap ilmiah adalah “ Scientific attitude” (Sikap keilmuan).

Kurniadi (1988) dikutip dari pendapat M. O. Edward yang merumuskan perilaku kreatif sikap ilmiah dari kata-kata ide (gagasan) berikut :
I : Imagination (imajinasi).
D : Data (Fakta).
E : Evaluation (evaliuasi).
A : Action (tindakan).

              Seorang yang kreatif adalah seseorang yang mampu mengumpulkan data, berimajinasi dalam aksinya juga membuat evaluasi. Didalam jurnal yang ditulis oleh S. Karim A. Karhami (2005), sikap ilmiah yang cenderung dikembangkan di berbagai sekolah adalah :

a.      Curiosity (Sikap ingin tahu)
Ditandai dengan tingginya minat siswa. Di sini anak juga sering mencoba pengalaman-pengalaman baru. Curiosity sering diawali dengan pengajuan pertanyaan .

b.      Flekxibility (Sikap luwes)
Sikap anak dalam memahami konsep baru, pengalaman baru, sesuai dengan kemampuannya tanpa ada kesulitan. Dan biasanya pemahaman ini berlangsung secara bertahap.

c.       Critical reflektion (sikap kritis)
Kebiasaan anak untuk merenung dan mengkaji kembali kegiatan yang sudah dilakukan.

d.      Sikap Jujur
Kejujuran siswa kepada diri sendiri dan orang lain dalam menyelesaikan atau mencoba pengalaman yang baru.


Menurut Renzuli yang dikutip oleh Supriyadi, (1994: 224), siswa yang mempunyai sikap ilmiah yang tinggi akan memiliki kelancaran dalam berfikir sehingga siswa akan termotivasi untuk selalu berprestasi dan memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai keberhasilan dan keunggulan

Pada waktu memecahkan masalah dengan menggunakan masalah dengan menggunakan metoda ilmiah seorang ilmuwan atau pengguna metoda ilmiah tersebut, dituntut memiliki sikap-sikap tertentu, agar kesimpulan yang diperolehnya bersifat objektif. Sikap tersebut disebut sikap ilmiah yang antara lain sebagia berikut :
1. Objektif terhadap fakta atau kenyataan.
Dengan jujur dia akan menyatakan suatu fakta sesuai dengan kenyataan dan tidak dipengaruhi oleh perasaannya serta pertimbangan lain. Sikap ini akan melatih kita untuk mencintai kebenaran yang objektif. Dengan bersifat objektif terhadap fakta ini kita dituntut untuk membedakan antara fakta dan pendapat pribadi.
2. Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan atau keputusan, bila belum cukup fakta yang dikumpulkan yang dapat menunjang kesimpulan atau keputusan itu. Dengan demikian tidak akan mengambil kesimpulan yang didasarkan atas prasangka.
3. Berhati terbuka
Artinya bersedia mempertimbangkan pendapat atau penemuan orang lain, sekalipun pendapat atau penemuan orang lain itu bertentangan atau tidak sesuai denagn pendapatnya sendiri.
4. Bersikap tidak memihak terhadap sesuatu pendapat tertentu tanpa alasan-alasan yang berdasarkan fakta.
5. Metoda ilmiah melatih kita untuk tidak percaya kepada takhayul atau sifat untung-untungan, karena percaya bahwa di alam ini sesuatu terjadi melalui proses tertentu.
6. Dapat bekerja sama dengan orang-orang lain dan bersedia mengkomunikasikan dan mengumumkan hasil penelitiannya. Ini berarti bahwa penemuan atau pendapat kita rela untuk diteliti kembali ataupun di kritik dengan alasan-alasan rasional.
7. Selalu memiliki rasa ingin tahu tentang apa, mengapa dan bagaimana sesuatu gejala yang dijumpainya. Rasa ingin tahu ini akan melatih kepekaan mengenal masalah dan menggugah keringinannya untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian akan mendorong kita untuk mencari kebenaran dan penemuan-penemuan baru.
8. Memiliki ketekunan dan kesabaran serta ketelitian dalam melakukan eksperimen, observasi dan dalam mengumpulkan data serta memecahkan masalah.

TULISAN BAHASA INDONESIA 2 (KULIAH SAMBIL KERJA)


KULIAH SAMBIL KERJA

Kuliah sambil kerja bukanlah perkara mudah , banyak yang tenggelam dari ketidak sanggupan mengatur waktu hingga ada yang menjadi korban , entah putus kuliah atau berhenti bekerja . mahasiswa yang kuliah – kerja umumnya mengambil waktu kerja yang tidak ada shift dan kuliah malam atau mengambil hari libur kerjanya . namun kenyataannya , banyak mahasiswa berguguran satu persatu di sejumlah perkuliahan karena tidak sanggup mengatur waktu keduanya agar seimbang.
Aktivitas perkuliahan tentu identik dengan mahasiswa. Kuliah menjadi salah satu kewajiban dan kebutuhan bagi setiap mahasiswa. Mereka pun dituntut untuk memiliki tanggung jawab penuh atas aktivitas perkuliahan yang dijalani. Namun, bagaimana kalau mahasiswa harus membagi tanggung jawab karena bekerja?
            Fenomena tersebut tentu sudah tidak asing lagi. Banyak di antara mahasiswa yang aktif kuliah dan juga aktif untuk bekerja. Mereka berani berkomitmen untuk membagi waktu untuk kuliah dan waktu untuk bekerja. Jika tidak pandai membagi waktu, maka akan berdampak buruk terhadap kuliah dan juga kerjanya.
             Menurut Dr Kundharu Saddono, MHum, fenomena mahasiswa kuliah sambil bekerja dapat dilihat dari berbagai perspektif. Dari dampak positif, mahasiswa tersebut pasti akan mendapat pengalaman, wawasan dan pergaulan. “Dengan adanya tugas di luar atau bekerja tersebut, mereka dapat menambah pengalaman, wawasan, dan pergaulan. Dan juga pasti berdampak pada aspek finansial mahasiswa tersebut.
Jika mereka terlalu asyik bekerja dan melupakan kewajiban utama sebagai mahasiswa, maka akan berdampak negatif pada kuliahnya. “Jika terlalu menikmati pekerjaannya dan melupakan kuliah, pasti prestasi akademik mahasiswa tersebut akan menurun dan tidak menutup kemungkinan lulusnya akan lama
Mahasiswa memiliki alasan tersendiri mengapa mereka membagi tanggung jawab untuk kuliah dan bekerja. Dengan bekerja dia dapat mengisi waktu luang di luar aktivitas kuliah dengan hal yang bermanfaat. “Bekerja hanya untuk mengisi waktu luang. Selain itu, dia juga beralasan bahwa dengan bekerja dia bisa sedikit membantu meringankan orangtua.
Menurut Psikolog, Rin Widya Agustin, MPsi, banyak hal yang melatarbelakangi seorang mahasiswa mempunyai dua peran, yaitu kuliah dan bekerja, di antaranya faktor ekonomi yang menuntut mahasiswa mengatasi masalah tersebut dengan bekerja di sela-sela waktu kuliahnya. Selain itu, dari faktor inividu ada suatu dorongan untuk mencari pengalaman baru dan untuk menambah lingkungan pergaulan. Mereka menganggap bekerja itu penting untuk saat ini dan ketika mereka berbaur dengan masyarakat kelak.
Setiap peran yang dijalani individu pasti ada tanggung jawab yang harus dipenuhi. “Jika seorang individu dihadapkan pada banyak peran dalam hidupnya, maka kualitas pribadi individu tersebut akan semakin berkembang. Mahasiswa tersebut belajar untuk mengatur setiap tugas-tugas dari peran yang dijalaninya. “Mereka bisa membuat prioritas mana yang terlebih dahulu untuk dikerjakan, sehingga peran yang dijalani individu bisa berjalan dengan baik,” sambungnya.

 KESIMPULAN
Apapun yang kita lakukan selalu ada konsekwensinya , termasuk kuliah sambil kerja . maka langkah selanjutnya adalah bagaimana anda bisa menyelesaikan itu semua hingga ‘finish’ tidak terdampar ditengah jalan . semoga anda menjadi orang yang sukses . Jika suatu tanggung jawab pada setiap peran yang individu jalani dianggap sebagai suatu beban, maka individu tersebut akan mengalami stres. “Tanggung jawab harus kita jadikan sebagai tantangan bukan sebagai suatu beba

TULISAN BAHASA INDONESIA 2 (TREN GADGET DIKALANGAN MAHASISWA)


PENDAHULUAN
Memang tidak bisa dihindari lagi di era globalisasi ini manusia sudah bergantung dengan teknologi, karena teknologi yang semakin bagus dan canggih. Sudah banyak sekarang kita temukan gadget – gadget yang sangat menarik mau itu dari handphone, smartphone, tablet, dan laptop. Namun semua gadget tersebut banyak yang membeli tapi tidak di maksimalkan atau tidak di pakai sesuai kebutuhan karena sebagian dari para kalangan remaja memakai gadget tersebut untuk gengsi atau tidak mau kalah update dengan temannya yang sudah punya terlebih dahulu darinya.
Tetapi kalau saja mereka menggunakan gadget tersebut untuk hal yang berguna pasti mereka akan merasakan betapa sangat menariknya gadget – gadget yang mereka pakai sekarang, mereka sudah bisa memahami system atau software yang ada dalam gadget tersebut. Maka dari itu disini saya akan memberikan sedikit cara untuk bisa menggunakan gadget – gadget yang ada pada kalangan remaja ataupun orang dewasa yang belum bisa memaksimalkan gadgetnya :
·                     Memahami system operasi yang di gunakan oleh gadget anda.
·                     Seperti : android, blackberry, windows phone, DLL.
·                     Download aplikasi yang menarik yang bisa membantu anda,
·                     Jangan pernah gunakan gadget tersebut untuk hal yang negative,
·                     Buatlah gadget tersebut agr enak di pakai.
            Mungkin itu saja yang bisa saya berikan untuk bisa memaksimalkan gadget – gadget anda yang sedang anda pakai, namun untuk gadget sekarang harus banyak belajar karena semakin bertambah tahun semakin marak pula gadget yang keluar seperti pepata bilang “semakin banyak pohon maka semakin banyak oksigen yang di keluarkan” begitu juga dengan gadget sekarang semakin bertambah tahun maka teknologi itu tak akan pernah habis.

ISI
Kalau beberapa orang menganggap gadget seprti notebook, smart phone, IPAD, tablet adalah barang yang cukup mewah untuk kalangan mahasiswa, itu tergantung siapa dulu yang membeli dan siapa dulu yang memakai, ada beberapa kebutuhan mahasiswa yang seperti kita sangat membutuhkan note book dalam mengerjakan tugas atau yang lain. Banyak gadget yang bermunculan dari tahun ke tahun dengan kecanggihannya masing masing. Itu artinya dunia teknologi informasi semakin berkembang pesat.  Seperti halnya muncul smartphone dikehidupan kita, sebut saja Tablet PC. Siapa yang tidak kenal gadget yang satu ini ?  Kalian semua terutama mahasiswa di jaman sekarang pasti tau gadget satu ini.  Gadget ini menjadi pilihan untuk memudahkan komunikasi kita untuk saling berinteraksi. Selain itu kecanggihan Tablet PC juga menambah ramainya kemajuan teknologi saat ini. Fantastis! Secara terus-menerus kita telah melihat berbagai perkembangan Tablet PC , baik di sisi teknologi software dan juga hardware, serta peningkatan angka permintaan pasar atas gadget yang satu ini. Bagi saya sendiri seorang mahasiswi asal universitas gunadarma  Tablet PC adalah perkembangan Teknologi yang patut diacungi jempol, karena dengan adanya tablet PC kita dapat browsing  di internet dengan mudah dan praktis . Desain tablet PC yang inovatif membuatnya mudah dibawa kemana-mana. Tablet PC juga mudah digunakan, atau bisa dibilang userfriendly. Jadi, dengan Tablet PC kini serasa dunia ada digenggaman kita!”.
            Di jaman yang serba canggih ini, Gadget bukan lagi menjadi barang mewah  yang untuk memilikinya harus itung-itung dulu. Sekarang ini, Gadget sudah beralih menjadi trend yang harus diikuti oleh semua orang apalagi mahasiswa. Kehadiran smartphone, kemudian netbook yang selalu memudahkan kehidupan kita membuat kita tidak boleh sampaigaptek (gagap teknologi). Mengapa banyak mahasiswa tertarik kepada gadget tablet PC yang satu ini? Jawabannya karena banyak kecanggihan yang ada pada gadget satu ini.


          Adapun  kecanggihan pada tablet PC yang banyak diminati mahasiswa yaitu  layar yang difasilitasi keyboard virtual membuat kita  tidak harus melipat atau merasa ribet dengan gadget semungil itu selain itu pula ada beberapa program yang dilengkapi untuk mengenali tulisan tangan. Tablet sendiri dirancancang lebih tipis dan ringan dari pada netbook atau laptop. Sehingga memudahkan kit dalama membawa dibawa kemana-mana, dapat dimasukan kantong kecil. Bahkan dapat di masukan di dalam dompet. Dapat digunakan dengan aplikasi ringan seperti membaca email, browsing, dan berselancar di dunia maya. Kemudian juga dapat menyimpan file yang penting, menonton film, mengetik file dan adanya  permainan yang ada didalamnya. Kelebihan yang lainnya merupakan dapat digunakan dengan mudah bagi pengguna yang baru belajar dengan menggunakan tablet. Selain dapat di program dengan windows juga dapat di program dengan aplikasi android yang seperti digunakan smartphone, untuk pemakaiannya pun lebih mudah seperti laptop biasa. Tidak heran banyak mahasiswi yang tertarik dengan tablet PC ini.

KESIMPULAN
Kecanggihan teknologi bagi kalangan mahasiswa memang sangat bermanfaat namun jangan sampai kecanggihan tersebut disalahgunakan. Banyak sisi positif dari kecanggihan gadget yang ada sekarang ini, dan adapula sisi negatifnya. Kita sebagai mahasiswa yang berpendidikan tentu bisa menggunakan gadget dengan hal-hal yang lebih bermanfaat, karena kecanggihan gadget bisa kita pakai dalam hal positif atau negatif tapi itu semua tergantung dari diri kita masing-masing, kita manfaatkan kecanggihan gadget dengan tujuan positif atau negatif? Hanya diri kita yang tahu. Dalam pasar elektronik sudah banyak dijual komputer tablet, dengan harga mulai 1,5 juta. Dengan harga yang terjangkau itu, kita sudah bisa menikmati layanan komputer tablet. Untuk kalangan anak muda biasanya mahasiswa  menggunakannya lebih untuk browsing, mendengarkan musik, menonton film, menyimpan file  dan persentasi tugas mereka. “Banyak  keuntungan yang didapat mahasiswa dengan  menggunakan tablet, tidak harus membawa buku yang tebal untuk kuliah. Dengan fitur yang diberikan komputer tablet, membuat nyaman dimana pun berada dan mudah dibawa kemana-mana dan di simpan dengan mudah.

TULISAN BAHASA INDONESIA 2 : PENALARAN DAN KARANGAN


PENALARAN
             Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi

METODE DALAM PENALARAN
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu
1.       induktif dan 
2.      deduktif

1.      Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
Jika dipanaskan, logam memuai.
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

2.      Metode deduktif
          Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial
KONSEP DAN SIMBOL DALAM PENALARAN
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

SYARAT – SYARAT KEBENARAN DALAM KEBENARAN
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formalmaupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat

3.      KARANGAN

A.    KARANGAN ILMIAH
B.     KARANGAN NON ILMIAH
C.     KARANGAN ILMIAH POPULER

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami KARANGAN ILMIAH
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah dan karangan popular memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut.

Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1.      Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran
2.      Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3.      Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4.      Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur
5.      Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6.      Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
  
Ciri – Ciri Karya Ilmiah

Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :

a. struktur sajian

            Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

b. komponen dan substansi

            Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

c. sikap penulis

            Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

d. penggunaan bahasa

            Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.


Selain ciri-ciri diatas karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain:
1.      Kejelasan. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
2.      Kelogisan. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
3.      Kelugasan. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
4.      Keobjektifan. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
5.      Keseksamaan. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kehilafan betapapun kecilnya.
6.      Kesistematisan. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
7.      Ketuntasan. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.

Macam – macam karangan ilmiah

Ada berbagai macam karngan ilmiah, berikut diantaranya :
v  Laporan penelitian adalah laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
v  Skripsiadalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
v  Tesis adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
v  Disertasi adalah tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
v  Surat pembaca adalah surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
v   Laporan kasus adalah tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.

KARANGAN NON-ILMIAH

Karangan non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah
·       ditulis berdasarkan fakta pribadi,
·       fakta yang disimpulkan subyektif,
·       gaya bahasa konotatif dan populer,
·       tidak memuat hipotesis,
·       penyajian dibarengi dengan sejarah,
·       bersifat imajinatif,
·       situasi didramatisir,
·       bersifat persuasif.
·       tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah
·       Dongeng
·       Cerpen
·       Novel
·       Drama
·       roman.

PERBEDAAN KARYA ILMIAH DENGAN NON-ILMIAH

Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
Pertama
Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.
Kedua
Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Ketiga
Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian. Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
Karya nonilmiah bersifat
(1) emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
(2) persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
(3) deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
(4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.





KARANGAN ILMIAH POPULER

Jenis karangan ini bersifat informatif, pemberitahuan tentang sesuatu pengetahuan yang ditujukan bagi masyarakat umum dan bertujuan untuk menambah atau meningkatkan pemahaman masyarakat. Sehingga tidak harus dipenuhi teori-teori dan kaidah-kaidah ilmiah.

           
 Dalam menyajikan karangan ilmiah populer itu, penulis sebaiknya tidak memandang tinggi atau rendah tingkat pengetahuan pembacanya. Karena karangan ilmiah populer bersifat umum dengan menguraikan fakta-faktanya yang saling berkaitan sesuai dengan tema pokok atau gagasan inti yang hendak disampaikan dalam bahasa yang sederhana, ringkas, padat, dan jelas. Kata-kata teknis sebaiknya diganti dngan kata yang lebih umum, kecuali yang belum ada padanannya dengan diberi keterangan tentang arti kata/istilah tersebut. Boleh juga menggunakan gambar, tabel, diagram, foto, dan sebagainya.

           
 Cara penuturannya boleh bercerita (naratif) yaitu memakai kerangka waktu, melukiskan (deskriptif) yaitu memakai kerangka tempat, memaparkan (eksposisi) yaitu memakai kerangka susunan intrinsik atau unsur-unsurnya, dan membahas (argumentatif) yaitu memaparkan ditambah dengan penilaian kita agar dapat diterima atau disetujui oleh pembaca.

           
 Gerak penulisannya juga dapat dipilih oleh penulis, yakni gerakan ke dalam (deduksi) yang berangkat dari hal-hal umum menuju ke hal-hal khusus, gerakan ke luar (induksi) yang berangkat dari hal-hal khusus menuju ke hal-hal umum, atau gerakan menyilang (zig-zag) yaitu dengan membandingkan atau membedakan hal yang satu dengan hal lainnya.

           
 Menulis karangan ilmiah populer sesungguhnya intinya sederhana saja: menguasai ilmu pengetahuan dan menguasai bahasa! Maka usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk menjadi penulis karangan ilmiah popular yang bermutu juga sebenarnya sederhana saja.

           
 Pertama, adalah membaca dan membaca. Kita perlu membaca secara teratur dan terus-menerus tentang apa saja, terutama yang menjadi pusat minat kita. Hanya dengan membaca, kita akan memiliki berbagai ide atau gagasan atau buah pikir baru. Membaca ibarat makanan penuh nutrisi. Tidak membaca berarti kekurangan gizi. Seperti orang busung lapar, cuma perutnya saja yang bengkak sedangkan otaknya mengecil.
Kedua, mempelajari berbagai teknik menulis sekaligus mempertinggi kemampuan berbahasa yang memadai melalui penguasaan kosakata yang luas. Sehingga kegiatan menulis dapat dilakukan secara benar, terarah, dan tanpa keraguan. Ini tentu masih berkaitan dengan kegiatan membaca, yakni membaca buku-buku teoretik mengenai teknik menulis, membaca karangan orang lain dan mempelajari kekuatan tekniknya. Tentu saja ketika kita menulis seluruh hal itu tidak lagi kita ingat-ingat, tapi telah menjadi “pengetahuan yang kita miliki”. Ibarat naik sepeda motor: starter dan meluncur begitu saja.
Ketiga, membina diri terus-menerus untuk berpikir kreatif. Ini artinya selalu berupaya mengolah ide-ide baru yang orisinal, tidak membuntut, menjiplak, atau bahkan mencuri. Dasarnya adalah sikap keterbukaan, mau melakukan observasi atau pengamatan, menyerap pengetahuan dan pengalaman orang lain, serta tentu saja membaca (wuah, lagi-lagi membaca!) referensi seperti kamus, buku, kliping, dan sebagainya. Dengan begitu, kreatifitas kita akan senantiasa mekar. Tidak layu, kering, kemudian mati
Keempat, mendisiplinkan diri untuk membagi waktu secara teratur (berlatih) menulis karangan-karangan baru, merevisi atau memperbaiki karangan yang dirasa belum sempurna. Juga menulis ulang satu sampai beberapa kali gagasan yang sama secara berbeda. Pembagian waktu tersebut tidak perlu dijadwal ketat setiap hari. Tapi kita tahu betul kapan waktu yang luang, enak, dan leluasa untuk menulis karangan di antara kegiatan lain. Dalam hal ini, menulis diary (catatan harian) juga sangat bermanfaat sebagai proses berlatih menulis.

Referensi         
http://news.palcomtech.com
http://lailamaharani.blogspot.com/2012/10/karangan-ilmiah.html
http://ami26chan.wordpress.com/2011/03/08/karya-non-ilmiah/
http://wikipedia.com 

http://google.co.id